Puro Pakualaman ialah tersisa istana kecil Kadipaten Pakualaman. Waktu pemerinta Negara Republik Indonesia buat jadi Kadipaten Paku Alaman jadi satu daerah berotonomi istimewa satu tingkat provinsi yang diberi nama Daerah Istimewa Yogyakarta, Istana kecil ini jadi rumah beberapa Pangeran Pakualaman dari tahun 1813 sampai tahun 1950.
http://submitfree.esy.es/wisata/spot-asyik-dan-instagenic-di-pule-payung/
Puro Pakualaman ini sama juga dengan Keraton Yogyakarta namun lebih kecil dari Keraton Yogyakarta. Istana kecil ini menghadap ke arah selatan. Di muka istana ini ada satu lapangan kecil yang biasa disebut Alun-alun Sewandanan. Di samping barat daya Puro Pakualaman ada Masjid Besar Pakualaman. Masjid Besar Pakualaman ini seperti dengan masjid raya kesultanan bedanya Masjid Besar Pakualaman lebih kecil dan sederhana. Di Masjid Besar Pakualaman itu ada mimbar dan maksura yang disebutkan tempat istimewa Pangeran Paku Alaman.
http://prediksibola.hol.es/wisata/the-lost-world-castle-cangkringan-yogyakarta/
Istana ini berada di tengahnya jalan umum yang selain utara ialah jalan Purwanggan, samping timur jalan Harjono, dan samping selatan jalan Sewandanan. Gerbang penting Istana Pakualaman berada di samping selatan dan di samping utara, tetapi gerbang di samping utara sudah ditutup. Konon dahulunya istana ini dikelilingi benteng baluwerti yang tidak beranjungan. Tembok yang tebalnya dua puluh mtr. selain utara Jalan Sultan Agung ialah tersisa baluwarti itu. Saat ini Puro Pakualaman masih jadi rumah Sri Paduka Paku Alam IX dan wakil gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Puro Pakualaman anda dapat lihat pendapa yang disebut Bangsal Sewatama. Di Puro ini ada museum yang dapat anda kunjungi.
http://socialbookmark.hol.es/wisata/ayunan-langit-waturajan/
Kisah atau warisan yang dibiarkan Pakualaman berada di museum yang ada di dekat Puro Pakualaman yang dapat anda lihat jika berkunjung ke Puro Pakualaman. Beberapa benda yang dikoleksinya yaitu terjemahan persetujuan politik jadi basic berdirinya KadipatenPaku Alaman dan da beberapa persetujuan politik lainnya. Di museum ini terdapat beberapa pusaka kerajaan diantaranya singgasana KGPA Paku Alam I, payung kebesaran “Songsong Bharad”, lalu “Songsong Tunggul Naga”, senjata tombak trisula, pakaian kebesaran, seterusnya ada kereta kuda yang disebutkan kendaraan punyai beberapa Pangeran Paku Alam.